Cinyurup

Desa Cinyurup, Juhut, Pandeglang, Banten terletak di ketinggian 965 mdpl. Terdiri dari 6 RT dan 623 KK, Kampung Cinyurup berdiri sejak abad 18. Kenapa kami tahu? Kata seorang guide,"Tetangga saya tahun lalu ayahnya meninggal berusia 130 tahun. Kok tahu 130 tahun? Sewaktu beliau lahir sudah mengenal Ratu Wilhelmina masih berkuasa di Belanda. Jadi beliau sudah punya buyut waktu itu. Orang jaman dahulu biasa hidup lebih dari 100 tahun." Di kampung ini berkembang beberapa kerajinan tangan seperti pembuatan besek, kaulinan suling kecil, dan gagang golok yang sudah terkenal. Saat ini menjadi pusat kripik: emping fresh yang renyah, beneng khas Cinyurup, enyek-enyek sambal segar, dan kripik pisang kriuk-kriuk. Jangan lupa ada kopi khas Cinyurup yang sudah tersohor.

​

​

Cinyurup village, Juhut, Pandeglang, Banten, is located at an altitude of 965 meters above sea level. Consisting of 6 RTs (community) and 623 households, Cinyurup Village was founded first in the 18th century. How do we know this? One of our guides said "Last year my neighbour's father passed away at the age of 130. And how did we know he was 130? When he was born he knew about Queen Wilhemina's reign in the Netherlands. People back then could live up to more than 100 years old." This village has developed a few distinctive handicrafts such as the making of bamboo baskets, kaulinan suling kecil(small flute), and the infamous handle of daggers. Now a center for chips: fresh and crunchy emping, distinctive Cinyurup beneng, enyek-enyek with fresh chilli sauce and banana chips. There is already a well-known typical CInyurup coffee.